Kamis, 28 Maret 2013

[Human Capital] Siapakah penulis Kitab Taurat

 



" Siapakah penulis Kitab Taurat?"

JAWABAN SAYA:

 

Download disini:

 

https://www.dropbox.com/s/strcnz27galybzl/SIAPA%20PENULIS%20TAURAT.rar

 

 

Saya setuju dengan jawaban:

 

a. negatif; Jika memang
bukan Musa-lah yang menuliskan kitab Taurat, maka Yesus pernah melakukan
kesalahan. Karena Yesus pernah mengatakan bahwa Musa-lah satu-satunya orang
yang menulis kitab Taurat (Lukas 24:4). dan kesimpulannya, jika Yesus pernah
melakukan kesalahan, maka Yesus bukanlah Tuhan.

b. positif; Jika salah
satu bagian dari Alkitab mempunyai kesalahan, berarti ada kemungkinan bagian
lain juga mempunyai kesalahan. Itu berarti kita tidak dapat mempercayai isi
Alkitab jika terdapat kesalahan di dalamnya. Itu adalah hal yang berbahaya,
karena berarti semua cerita, fakta, dan sejarah yang ada juga salah.

 

Dasaran saya:

 

Kitab terakhir Taurat; kitab Ulangan berakhir di pasal 34 yang memuat
peristiwa kematian Musa;

 

>> Ulangan  34:5       Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di
sana di tanah Moab,

                                    sesuai
dengan firman TUHAN.

                      34:6       Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah
di tanah Moab, di

                                    tentangan
Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya

                                    sampai
hari ini.

                      34:7       Musa berumur seratus dua puluh tahun,
ketika ia mati; matanya

                                    belum kabur
dan kekuatannya belum hilang.

 

Jika pasal ini bukan dituliskan oleh Musa, saya masih bisa menerima. Saya
yakin ini dituliskan oleh Yosua, sebagai penerus Musa. Terbukti setelah kitab
Musa adalah kitab Yosua.

 

Tapi di pasal 31 sudah dituliskan oleh Musa bahwa ia telah menyelesaikan
tulisannya, bahkan menyebut-nyebut hal kematiannya;

 

>> Ulangan  31:22     Maka Musa menuliskan nyanyian ini dan
mengajarkannya

                                    kepada
orang Israel.

                       31:23    Kepada Yosua bin Nun diberi-Nya perintah,
firman-Nya:

                                    "Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan membawa

                                     orang
Israel ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada

                                     mereka, dan Aku akan menyertai engkau."

                       31:24    Ketika Musa selesai menuliskan perkataan
hukum Taurat itu

                                    dalam
sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan,

                        31:25   maka Musa memerintahkan kepada orang-orang
Lewi

                                    pengangkut
tabut perjanjian TUHAN, demikian:

                        31:26   "Ambillah kitab Taurat ini dan
letakkanlah di samping tabut

                                     perjanjian
TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ

                                     terhadap
engkau.

                       31:27    Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar
tengkukmu. Sedangkan

                                     sekarang,
selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu

                                     sudah
menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi

                                     
nanti sesudah aku mati.

                       31:28    Suruhlah berkumpul kepadaku segala tua-tua
sukumu dan para

                                    pengatur
pasukanmu, maka aku akan mengatakan hal yang

                                    berikut
kepada mereka dan memanggil langit dan bumi menjadi

                                    saksi
terhadap mereka.

                       31:29    Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu
akan berlaku

                                    sangat
busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah

                                    kuperintahkan
kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka

                                    akan
menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata

                                    TUHAN,
dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan

                                    tanganmu."

                       31:30    Lalu Musa menyampaikan ke telinga seluruh
jemaah Israel

                                    nyanyian
ini sampai perkataan yang penghabisan.

 

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=5&c=31&version=tb&lang=indonesia&theme=clearsky

 

 

Sebagai nabi besar, saya yakin Musa bisa menuliskan detik-detik kematiannya
sendiri.

Nabi Elia saja tahu tentang rencana pengangkatannya;

 

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=12&c=2#1

 

TUHAN YESUS juga tahu dengan apa yang harus dihadapiNYA;

 

>> Matius  26:2          "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi
akan dirayakan Paskah, maka

                                     Anak Manusia akan diserahkan untuk
disalibkan."

                   26:32        Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku
akan mendahului kamu ke

                                    Galilea."

 

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?c=28#7

 

 

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

 

http://aprilia-lovehopefaith.blogspot.com/2010/10/siapakah-penulis-kitab-taurat.html

 

 

1. Pendahuluan

           
Sering kita
mendengar adanya hiruk-pikuk tentang pertentangan-pertentangan pendapat
mengenai hasil penelitian akan bagian dari Alkitab oleh para ahli. Hal ini
dapat kita maklumi adanya, karena setiap manusia memang terlahir dengan
memiliki sifat ingin mengetahui suatu hal. Dan setiap manusia juga memiliki
beragam pemikiran sehingga akan menimbulkan suatu hasil penelitian atau
pengamatan yang berbada pula.

            Di
antara bagian-bagian di dalam Alkitab, kita dapat melihat bahwa Kitab
Taurat-lah yang paling sering mendapatkan perhatian. Baik di dalam isi,
penulisan, dan juga hal-hal lain yang bersangkutan dengan Taurat. Hal ini tentu
ada alasannya, antara lain adalah karena isi dari kitab Taurat tersebut. Dan
pada saat ini kita akan membahas lebih jauh pendapat-pendapat para peneliti
tentang siapakah sebenarnya sang penulis kitab Taurat ini. Apakah Musa seorang
diri? Atau ada orang lain yang ikut andil di dalamnya?

 

2. Arti Kata Taurat

           
Kelima kitab
pertama di dalam Perjanjian Lama; Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan
Ulangan disebut Kitab Taurat. Kitab Taurat ini merupakan serangkaian kitab yang
melukiskan alur kehidupan iman Israel dengan Musa sebagai pusatnya, oleh karena
itu kelima kitab ini juga diberi nama kitab Musa atau Taurat Musa.[1]  Kata
Taurat berasal dari bahasa Ibrani, tora. Dan jika diterjemahkan dalam
Perjanjian Baru dengan bahasa Yunani adalah nomos, (misalnya dalam
Matius 5:17; Lukas 16:17; Kisah Para Rasul 7:53; 1Korintus 9:8).[2] Arti kata
Taurat sendiri mempunyai banyak makna. Antara lain adalah Taurat sebagai hukum,
pengajaran dan petunjuk. Ada juga yang mengartikan sebagai suatu ajaran atau
instruksi.

            Nama
lain yang digunakan untuk menyebut Kitab Taurat adalah Pentateukh yang
berasal dari bahasa Yunani, penta dan touchis yang berarti lima
kotak. Kotak yang dimaksudkan di sini adalah gulungan dari kulit atau papirus
untuk bahan penulisan yang disimpan dalam kotak-kotak.[3] Di dalam studi
Alkitab juga dikenal istilah Tetrateukh, yaitu keempat kitab pertama,
Kejadian sampai dengan Bilangan. Dan Hexateukh, yaitu keenam kitab
pertama, Kejadian sampai dengan Yosua.

 

3. Lahirnya Teori-teori Sumber

3.1 Penyebab lahirnya teori sumber

           
Harus diakui
bahwa manusia terpelajar mulai abad XX telah memiliki pengetahuan yang cukup
bagus, sehingga disamping itu sering juga timbul keragu-raguan terhadap
analisir religius dan moral. Dan dari hal itulah timbul tokoh-tokoh beriman
yang berusaha untuk menggali dan mencari pemahaman akan kehendak Allah dalam
hidup ini.[4]

            Iman
yang dimiliki oleh manusia dapat berkembang dalam inteligensi yang tinggi juga,
sesuai dengan pemahaman manusia: fides querens intellectum, yang artinya adalah
iman mencari adanya pengertian. dan di dalam tradisi Israel, sudah tampak
bagaimana iman itu me\ancari pengertian dan terus menerus dipahami dalam
konteks kehidupan.[5]

            Hal lain
yang menjadikan Taurat sebagai sasaran empuk untuk dijadikan bahan galian dalam
mencari kebenaran tentang penulisan adalah pada abad Pencerahan, kebanyakan
orang Yahudi dan orang Kristen.

 

3.2 Berbagai Teori-teori Sumber

           
Berkembangnya metode ilmiah yang bersamaan, baik empiris maupun positivisme
ilmiah, teologi deisme dalam agama dan teori evolusi yang berkenaan dengan asal
mula segala sesuatu pastilah akan memenuhi pandangan-pandangan yang lazim pada
penulisan kitab Taurat. Dan sebagai akibatnya, muncullah beberapa hipotesis
atau pendekatan utama terhadap keberadaan kitab Taurat dari para cendekiawan
yang telah berlangsung selama tiga abad.

 

3.2.1 Hipotesis Penulis Tunggal

           
Tradisi
Ibrani, Samaria dan Kristen berpendapat bahwa Musa-lah yang menuliskan dan
menyusun semua bagian dari kitab Taurat, kecuali dalam Ulangan 34, yaitu
mengenai kisah kematiannya sendiri.

           
Hipotesis ini menunjukan adanya pengilhaman Allah dan asal-usul tertulis yang
asli melalui Musa. Dan semua bagian dari isi kitab Taurat diakui keberadaannya.
Ketepatan dan  sifat dari sejarah yang terdapat di dalamnya, dan juga
semau angka dan mujizat yang diceritakan pada masa Israel.

 

3.2.2 Hipotesis Penulis Tunggal-Beberapa
Penyunting

           
Hipotesis
ini sudah merupakan hasil dari sebuah penelitian Alkitabiah yang rasionil
selama zaman Pencerahan. Suatu tantangan serius terhadap orang-orang yang
mempunyai pandangan bahwa hanya Musa-lah yang menulis dan juga menyunting kitab
Taurat. Hipotesis ini mencoba untuk menanggapi secara jujur akan
keberatan-keberatan terhadap Musa yang merupakan penulis dan penyunting
satu-satunya. Pernyataan yang digunakan adalah yang berkaitan dengan cara
penulisannya, yaitu gaya bahasa dan kosakata yang berbeda-beda.

           
Pandangan ini berpendapat bahwa: (1) musa adalah penyusun sumber-sumber
tertulis yang ada ke dalam Kitab Kejadian; (2) Musa adalah penulis sebagian
besar dari empat kitab lain (Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan); (3)
Hanya sedikit penyutingan yang dilakukan oleh Musa, mungkin telah diselesaikan
dalam bentuknya yang seperti sekarang ini oleh para tua-tua pada zaman Yosua,
atau bahkan pada zaman Samuel.[6]

 

3.2.3  Hipotesis Banyak Penulis-Beberapa
Penyunting

           
Hipotesis
inilah yang paling sering dan paling ramai dibicarakan oleh para pengamat
Alkitab masa kini. Yaitu memisah-misahkan bagian dari Kitab Taurat menurut gaya
bahasa dan gaya penulisannya. Dan kita akan lebih banyak mengungkapkan hal ini.

 

 

a. Pemikir Adanya Teori Sumber

            Sejak
semula orang-orang berpendapat bahwa kitab Taurat dikarang oleh Musa. Tetapi
pendapat ini hanya bertahan sampai pada abad ke-XVIII. Dan sejak itu, mulai ada
keraguan terhadap pendapat itu. Dan dengan teori ini, Jean d'Astruc mengecam
pandangan kritis dari pihak Spinoza.[7] Sedikit
tentang Spinoza, Benedict Spinoza adalah seorang Yahudi Spanyol yang
berpendapat bahwa Musa-lah satu-satunya orang yang menuliskan Kitab Taurat.
Yang terkenal dengan tilisannya di tahun 1670, Tractatus
Theologico-Poloticus. Dia menyatakan bahwa semua kitab taurat diliskan oleh
Musa, hanya di dalam Imamat 34, cerita mengenai kematiannya yang dituliskan
oleh orang lain, tetapi tetap saja semuanya itu dianggap sebagai karya Musa
secara keseluruhan. [8]

           
Munculnya berbagai teori  mengenai sumber rekontruksi Pentateukh dan
Hexateukh memunculkan berbagai pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaan sumber
historis E. Dan pertanyaan-pertanyaan itu telah dikemukakan oleh
sarjana-sarjana terkemuka dalam bidang itu di masa itu. Antara lain adalah P.
Volz, W. Rudolph, dan S. Mowinckel. Dalam tahun 1970-an
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat paling serius adalah yang disebut sebagai
sumber J (Yahwis) dan sumber P (Para Penulis Keimaman). Bermacam-macam masalah
dalam sumber P dan juga dalam sumber D (Deuteronumis) telah diselidiki, dan
banyak hal baru yang menguraikan berbagai aspek penyaduran sumber-sumber atau
sumber-tradisi dan menilai akibat teologis dari penelitian sejarah tradisi.[9]
      

           
Keragu-raguan itu pertama dipelopori oleh Jean d'Astruc yang
mengatakan bahwa di dalam menulis dan juga mengarang, Musa menggunakan
bahan-bahan dari dua sumber besar dan dua sumber kecil. Dan dari sumber besar
ini dia membedakan dengan berdasarkan penggunaan sebutan bagi Allah, yaitu
sumber yang digunakan adalah "Elohim" dan "Yahwe". [10]

            Kemudian
menyusul pula J.G. Eichhorn, yang setelah dia mempelajari pendapat dari
Jean d'Astruc, dia mengembangkannya menjadi lebih radikal. Dia mengatakan bahwa
bukanlah Musa yang mengarang kitab Taurat, melainkan orang lain yang namanya
tidak diketahui. Dan dia juga menyatukan dua sumber yang disebutkan oleh Jean
d'Astruc tersebut.[11]

 

b. Teori-teori Sumber

            Dan
akhirnya sampai pada abad ke-XIX, penyelidikan terhadap Taurat mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Dan tokohnya adalah A. Kuenen dan J.
Wellhausen.[12]
Buku tulisan dari Wellhausen yang terkenal adalah Prolegomena to the History
of Ancient Israel yang pertama dipublikasikan pada tahun 1878.
Dimana teorinya menjadi standard Perjanjian Lama yang liberal lebih dari
setengah abad dan tetap menjadi suara yang mempunyai kekuatan.[13]
Menurut dua ahli ini terdapat empat sumber di dalam kitab Taurat yang dipakai
oleh Musa. Keempat sumber itu adalah:

 

1. Sumber yang menggunakan nama "Yahwe"

            Sumber Y
ini ditulis oleh seorang pengarang dari Kerajaan Selatan dari Yudea selama abad
ke-9 SM, atau sekitar 850 SM.[14]
Nama Yahwe sangat menonjol pada kitab ini. Sumber ini menuliskan sejarah Israel
dari masa penciptaan sampai kelepasan (keluaran). Dan dapat kita lihat dengan
jelas di dalam Kejadian 2:4b-31. Yang ditekankan dalam sumber ini adalah
tentang panggilan Allah. Yaitu saat Allah memanggil Israel untuk menjadi
umat-Nya, dimana Allah berjanji akan memberikan anugrah-Nya atas mereka.[15]

            Di sana
sangat terlihat corak pada seluruh kisah para leluhur dalam iman dan juga dalam
kisah penggambaran di padang gurun. Sampai sumber ini muncul pada cerita-cerita
rakyat. Gaya cerita di dalam penggolongan ini disimpulkan dengan gaya cerita
yang merupakan kekuatan sumber ini. Di mana bahan ceritanya berasal dari
masyarakat, baik lisan atau tertulis, yang dijadikan oleh penulis di dalam
suatu kidung atau kisah.[16]

 

2. Sumber yang menggunakan nama "Elohim"

            Sumber E
ditulis oleh seorang Israel dari kerajaan utara pada abad ke-8 SM, atau 750 SM.
Yaitu selama perwahyuan diri Allah, seperti yang ada pada Keluaran 3:14. Dan
nama Elohim dipakai sampai cerita panggilan Musa. Sumber ini berkembang sekitar
abad IX di utara, dan didukung oleh para ahli kitab.

            Setelah
cerita tentang panggilan Musa, ternya penilis sumber ini juga menggunakan nama
Yahwe. Dimana ada dua nama digabung menjadi satu. Diperkirakan bahwa sumber ini
ada beberapa waktu setelah kejatuhan Samaria oleh Asyur pada tahun 772 SM,
dengan orang Yehuda sebagai editornya.[17]

            Sumber
ini cenderung bersifat moraltis dan nubuat, dimana juga menyanjung Yakub dan
Yusuf, dan menitikberatkan suku-suku utara beserta tempat-tempat ibadahnya.
Dari cara penulisan dan gaya bahasa, sumber E ini mempunyai kemiripan dengan
sumber Y, yaitu dalam hal menututurkan suatu kisah, namun para cendekiawan
Kitab Suci berpendapat bahwa pada sumber E, tidak begitu pandai dalam
mengisahkannya, bahkan ada pandangan bahwa sumber E ini menghindari adanya
gambaran anthropomorfitis tentang Allah. Allah lebih nampak melalui mimpi,
tanda, atau suara malaikat serta melalui theophania (penampakan Allah
dalam kekuatan istimewa).[18]

 

3. Sumber yang menggunakan nama "Deuteronomis"

            Sumber
ini dianggap berasal dari suatu "aliran" yang menghasilkan kitab Ulangan, yang
ada pada masa nabi-nabi awal masa pemerintahan Yosia (sekitar 630-600 SM) yaitu
sekitar 621 SM. bahkan dikatakan bahwa Deuteronomis adalah sebuah kaum yang
mengembangkan tafsiran tradisi kuno pada kitab Ulangan.[19]

            Sumber
ini juga menonjol akan panggilan Allah kepada bangsa Israel dan juga ditandai
dengan adanya gaya khotbah atau pemberian nasihat dan pemakaian kosakata hikum
perjanjian. Secara teologis, sumber ini membatasi adanya penyembahan terhadap
Yahwa ke satu pusat menyembahan , dan juga adanya ungkapan ketaatan yang ketat
kepada penafsiran "berkat" dan "kutuk" pada sejarah Israel. Dan ternyata,
sumber ini banyak memberikan pengaruh pada kitab-kitab historis, dari kitab
Kejadian sampai kitab raja-Raja.[20]

4. Sumber yang menggunakan nama "Prister Codex" atau "Tradisi Imam"

            Gaya
bahasa yang dipakai disini begitu resmi dan terkendali, namun suka
mengulang-ulang dan kurang imaginatif. dan nampak adanya pengaruh pada
wawasannya dan amat menghindari gambaran Allah yang anthropofistis. Di sini,
Allah digambarkan tanpa saingan, agung, dan berkuasa. maksud dari sumber P ini
adalah untuk mengingatkan bahwa bangsa Israel adalah bangsa kudus Allah.[21]

            Sumber
ini terkenal oleh gaya keseragaman dan penyusunannya yang rapi. Dan juga
penggunaan kata-kat klise, seperti "inilah daftar keturunan dari". Sumber
utamanya adalah adanya liturgi, ritual daftar silsilah dan statistik, berbagai
ketetapan hukun dan perintah, yang semuanya nampak jelas merupakan kepentingan
keimaman Israel. Oleh karena itu, sumber ini diduga adalah karya imam-imam pada
masa pasca pembuangan sekitar tahun 500-450 SM.[22]
Tradisi ini dinyatakan sebagai tradisi yang relatif paling muda, karena
diperkirakan berkembang pada saat menjelang pembuangan.

 

3.2.4 Hipotesis tradisi Lisan

            Dan
kemudian ada juga hipotesis yang menyatakan bahwa dalam penyampaian sejarah dan
kisah-kisah rakyat Israel, digunakan metode lisan. namun kemudian terdapat para
penganjur yang menginginkan adanya penulisan terhadap kisah-kisah ini dengan
menjadikannya ke dalam suatu dokumen.[23]

 

4. Tangggapan Terhadap Teori-teori

4.1 Bebepara tanggapan

           
Penelitian terakhir cenderung menekankan kesatuan Taurat, tanpa menolak
kemungkinan adanya beberapa sumber yang digunakan dalam pembentukan kesatuan
itu. Banyak kritik sumber dan hipotesis yang dihasilkan dan bersifat dugaan dan
problematik.

            Diantara
ahli-ahli yang pertama menaruh perhatian dan mengkritik pandangan ini adalah
B.D.Eerdmans, ia memprotes adanya teori tersebut sebagai teori yang
memecah-mecah cerita yang seharusnya dipandang sebagai satu kesatuan. Dia
menolak sumber P sebagai suatu sumber yang berdiri sendiri, dia juga keberatan
membagi-bagi sumber Y dan E atas dasar nama-nama Allah.[24]

           
Sedangkan Gunkel yang pada dasarnya menerima kerangka teori sumber-sumber ini
memberi dorongan baru pada penelitian krisis kira-kira tahun 1900 dengan
memperkenalkansejarah bentuk sastra. pendekatan ini mengakibatkan munculnya
pandangan radikal yang ekstrim.[25]

 

4.2 Alasan Bahwa Musa Adalah Penulis Tunggal

           
Kita dapat
melihat bagaimana para ahli berusaha dalam mengerti dan mengembangkan sesuatu,
tetapi dalam hal ini, kita tidak dapat asal menerima teorti-teori tersebut.
Karena tidak ada alasan yang kuat dalam kebenarannya, atau untuk menerimanya.
Malah secara tegas kita tidak dapat menerimanya. Kita mempunyai alasan yang
kuat untuk menolak teori-teori itu. Dan kita mempunyai dua jawaban untuk dapat
menyanggah teori tersebut, yaitu[26]
:

a. negatif; Jika memang bukan Musa-lah yang menuliskan kitab Taurat, maka
Yesus pernah melakukan kesalahan. Karena Yesus pernah mengatakan bahwa Musa-lah
satu-satunya orang yang menulis kitab Taurat (Lukas 24:4). dan kesimpulannya,
jika Yesus pernah melakukan kesalahan, maka Yesus bukanlah Tuhan.

b. positif; Jika salah satu bagian dari Alkitab mempunyai kesalahan,
berarti ada kemungkinan bagian lain juga mempunyai kesalahan. Itu berarti kita
tidak dapat mempercayai isi Alkitab jika terdapat kesalahan di dalamnya. Itu
adalah hal yang berbahaya, karena berarti semua cerita, fakta, dan sejarah yang
ada juga salah.

 

5. Kesimpulan

           
 Kelima
Kitab Taurat adalah suatu kesatuan, dimana terdapat unsur-unsur yang
menyatukannya, yaitu janji, pemilihan, pembebasan, ikatan perjanjian, hukum dan
tanah perjanjian. salah satu unsiur yang menjadi pusat semua pengakuan itu
adalah peristiwa keluaran dari Mesir. Peristiwa yang dituliskan dalam kitab
taurat ini bukanlah suatu gagasan abstrak yang bersifat teologis, namun
merupakan peristiwa sejarah yang dialami oleh bangsa tertentu.

            Mengenai
sumber-sumber yang ada, dalam ini orang harus membiarkan Alkitab berbicara dan
tidak menentukan lebih dahulu jenis sastra dan teologi yang diajarkan. Dan
sumber-sumber tersebut haruslah diterima sebagai teori tang bersifat sementara.
dan tetap harus terbuka tergadap perubahan dan modifikasi setelah diperoleh
lebih banyak pengertian.

            Apa yang
menjadi alasan para pemikir untuk dapat membagi kitab Taurat menjadi beberapa
bagian itu tidaklah mempunyai alasan yang kuat untuk dapat dipegang. memang
kita sebagai manusia diciptakan untuk memiliki perasaan ingin tahu untuk
hal-hal tertentu, apalagi hal-hal yang di luar logika manusia. Tuhan juga telah
memberikan manusia alat untuk berpikir secara sitematika, agar kita dapat
berusaha untuk mencari tahu tentang hal-hal yang dimaksudkan dalam kehendah
Allah. Namun, kita harus terus memperhatikan isi dari pada Alkitab, bukan
mencari hal yang tersembunyi di baliknya. Dan untuk masalah teori-teori ini,
kita harus mempunyai pegangan dan pandangan yang teguh. Kita tidak dapat
sembarangan menerima pendapat dan pandangan orang, walaupun kita merasa orang
tersebut lebih pandai dari kita dalam teologia. Hal itu tidak menjamin bahwa
mereka adalah benar. Karena semua kebenaran hanya ada pada Alkitab.

 

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx                                                                                                                    

>>Surat-menyurat :   hakekathidupku@yahoo.co.id,                                    hakekatku_00@yahoo.co.id,                                    hakekatku_05@yahoo.co.id,                                    hakekathidup_h5@yahoo.co.id,                                    hakekathidupku_nolnol@yahoo.co.id,                                   newhakekatku@yahoo.co.id,  >>Milis Group :         hakekatku_00@yahoogroups.com,                                     http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/                                      newhakekatku@yahoogroups.com,                                     http://groups.yahoo.com/group/newhakekatku/    >> Bl o
g :                  http://bloghakekatku.blogspot.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
HEAD HUNTER & OUTSOURCING SPECIALIST
DENGAN FEE PALING COMPETITIF
UNTUK INFORMASI HUBUNGI (021)789 2012 /98225937

JASA OUTPLACEMENT HUBUNGI Amy at (021) 7892012

Human Capital Indonesia:
fseskadevi@hmc.co.id /info@hmc.co.id

High Management Consultant

Phone (62 21) 7892012, 9822-5937,
Fax (62 21) 789 2124


pemasangan iklan/posting dari para member diluar tanggung jawab dari Owner mailing list ini.  Berhati-hatilah dengan iklan lowongan pekerjaan.
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar