Kamis, 27 Desember 2012

[Human Capital] Marwan Effendy Merasa Hendak Dijegal Jadi Jaksa Agung

 

http://soeloeh-indonesia.blogspot.com/2012/12/marwan-effendy-merasa-hendak-dijegal.html
Marwan Effendy Merasa Hendak Dijegal Jadi Jaksa Agung

Membaca berita dari koran Merdeka ini, timbul pertanyaan2.
Pertarungan Marwan Effendy & Trio Macan, karena Marwan Ingin Jadi Jaksa Agung?
Dan
berita dibawah ini menunjukkan bahwa Marwan tidak menyukai Trio Macan
karena si Trio Macan pernah menjadi penasehat hukum dari pejabat Jaksa
Agung yang lama, yakni MA Rachman, saat Marwan masih menjadi Aspidsus
Kejati DKI dan Marwan diduga terlibat masalah yang sekarang jadi polemik
itu?

Ada apakah, sehingga Marwan terkesan tidak suka pada
pejabat Jaksa Agung yang lama, saat Marwan menjadi Aspidsus Kejati DKI
dan diduga terlibat pada masalah ini?
Maka
perlu diselidiki, apakah ada kemungkinan Marwan melakukan pembersihan
atau pembuangan pada para jaksa yang dulunya dekat dengan MA Rachman,
dan diisi oleh orang2 yang loyal padanya?

Sebaiknya lembaga yang
diharap bisa lebih obyektif, seperti KPK atau kepolisian dll segera
turun tangan untuk menyelidiki apa yang dituduhkan trio macan, agar
semua persoalan terbuka secara obyektif

Salam Kemerdekaan
Gerakan Indonesia Merdeka dari Penjajahan Para Koruptor
------------------------------------
http://www.merdeka.com/peristiwa/marwan-effendy-merasa-hendak-dijegal-jadi-jaksa-agung.html
Marwan Effendy Merasa Hendak Dijegal Jadi Jaksa Agung

Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan Kejaksaan Agung, Marwan Effendy
menilai ada tendensi dibalik berita negatif tentang dirinya di jejaring
sosial twitter. Berita negatif tersebut ingin mencegah Marwan terpilih
menjadi Jaksa Agung.

"Saya melihat syarat kepentingan dalam
penyebarluasan berita isapan jempol itu, mengingat penutupnya minta
kepada bapak Presiden supaya jangan mengangkat saya jadi Jaksa Agung,"
ujar Marwan kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (21/6).

Marwan
mengatakan, dia sudah mengenal Boy alias M Fajriska Mirza sejak lama.
"Pernah jadi penasehat hukum mantan Jaksa Agung MA Rachman, disamping
menyebarluaskan pengaduan isapan jempol dan juga memuat hal itu di
twitter namanya Frijska Mirza dipanggil Boy," katanya.

Marwan
merasa heran dengan perilaku terlapor. Dia menyerahkan kepada pihak kepolisan
untuk mengusut kasus pencemaran nama baiknya.

Hari ini, Marwan melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri yang bermula dari timeline @triomacan2000 dan @fajriska.

Berikut
timeline tersebut, @TrioMacan2000: Jaksa Agung Muda Marwan Effendi
“@luviku: Siapa JAM ME? @TrioMacan2000†@fajriska: AN dan ME, RT
@TrioMacan2000: siapakah dia? Hehe "@fajriska: Kasus Pembobolan BRI oleh
Richard Latif Th 2004,tp mlh dilepas Jks Penyidik.

Dalam blog
pribadi Boy menulis "Kasus Pembobolan BRI oleh Richard Latif Th 2004,
tapi malah dilepas oleh oknum Jaksa Penyidik yang sekarang sudah jadi
Jaksa Agung Muda. Si oknum Jaksa Agung Muda (JAM) tersebut inisialnya
ME. Kasus pembobolan BRI th 2004 sejumlah Rp 180 miliar. Tapi si JAM
menyita lebih dari Rp 500 miliar justru disedot semua rekening-rekening
tersangka yang diluar dari aliran dana pembobolan."
----------------------------
http://www.suaramandiri.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1088:mafia-proyek-dak-pendidikan-sebut-marwan-effendy-sebagai-beking&catid=156:hukum-a-investigasi&Itemid=114

Mafia Proyek DAK Pendidikan Sebut Marwan Effendy Sebagai Beking

suaramandiri.com (Surabaya) -  DAK (Dana Alokasi Khusus) pendidikan di
beberapa kota di Jawa Timur terindikasi kuat menjadi ajang bancaan
korupsi berjamaah antara birokrat dan rekanan dengan bantuan mafia
pengadaan atau mafia proyek. Tidak tanggung-tanggung, mafia proyek yang
menurut beberapa LSM teridentifikasi bernama Inggarwati dan Rudy Budiman
menggunakan nama pejabat negara sekelas Marwan Effendy yang sekarang
menjabat Jamwas (Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan) Kejagung yang
diklaim sebagai beking. Siaran pers yang
dikeluarkan Panggung (Paguyuban LSM Tulungagung) menguatkan info bila
sepak terjang mafia proyek itu cukup ampuh dalam memuluskan rekanan yang
digandeng untuk dapat menjadi pemenang tender pengadaan DAK Pendidikan.
Tanggal 17 Agusutus 2011 lalu, Panggung menangkap basah adanya
pertemuan Kepala Dinas Pendidikan (Bambang) dan
Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Tulungagung  (Fauzi) dengan Inggarwati
dan Rudy Budiman di Hotel Elmi Surabaya. Karena merasa ketahuan sedang
dibuntuti beberapa LSM dari Tulungagung, akhirnya pertemuan itu pindah
di Hotel Majapahit Surabaya.
Hasil
pertemuan di hotel Majapahit itu disepakati pekerjaan peningkatan mutu
pendidikan akan diberikan kepada Inggarwati, Rudy Budiman, dan rekanan
yang yang mewakili kepentingan DPRD Kabupaten Tulungagung. Setelah
disepakati, maka pekerjaan akan mulai diatur agar orang atau rekanan
lain tidak bisa mengikuti pelelangan.
Inggarwati
menjamin, meski nanti mekanismenya menyimpang, tidak perlu kuatir jika
dilaporkan  LSM. Karena dirinya diback-up pejabat tinggi Kejaksaan
Agung. Sehingga nanti bila ada laporan dari LSM ke kejaksaan negeri
ataupun kejaksaan tinggi, pasti aparat kejaksaan di Jawa Timur tidak
akan berani memeriksa pekerjaan ini, sembari menyebut nama Marwan
(Jamwas, red).
Dibeberapa daerah  peningkatan mutu pendidikan yang dibiayai dana DAK
pendidikan yang dikerjakan Inggarwati, meski ada mekanisme yang tidak
terlalu sesuai dengan aturan dan tidak sesuai dokumen pelelangan RKS
serta barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi dari
Kementrian Pendidikan, terbukti aman â€" aman  saja.
"Inggarwati menyebut Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Mojokerto,
Ngawi dan beberapa tempat lagi diluar Jawa Timur dirinya pernah mendapat
jatah DAK Pendidikan. Yang penting bagaimana panitia mau memenangkan
Inggarwati atau orang -
orangnya. Karena selain punya backing dan menjalankan perintah dari
oknum di kejaksaan agung yang bernama Marwan tadi untuk mencarikan dana
operasional, juga aparat hukum di jawa Timur dan beberapa tempat lain
telah menerima jasa baiknya, baik promosi jabatan ataupun juga mendapat
setoran  rutin darinya," ungkap aktivis LSM mengutip perbincangan
Inggarwati dengan pejabat Pemkab Tulungagung di Hotel Majapahit.


Hal ini ditambahi Rudy Budiman yang mengaku suruhan Kadin Jawa Timur
mencontohkan dirinya sebagai penyedia kain dan seragam untuk  pegawai
negeri di hampir seluruh kabupaten di Jawa Timur. Sebab seperti
pengadaan kain dan seragam pegawai negeri tersebut, meski bahan kain
tidak sesuai spesifikasi dan mutu yang ditentukan, tapi terbukti aman
â€" aman saja. Karena selain dibacking Ketua Kadin Jawa Timur, juga
rutin memberi setoran memelihara aparat hukum.
Tidak hanya itu, kedua mafia proyek ini selalu mengiming â€" imingi
pejabat yang berwenang dengan komisi senilai 25 â€" 30 % dari nilai
proyek. Sampai berita ini dirilis, Inggarwati dan Rudy
Budiman kompak melakukan aksi tutup mulut ketika dikonfirmasi terkait
keterlibatan dalam mafia proyek DAK Pendidikan beberapa daerah di
Provinsi Jawa Timur.  Yudha------------------------------------------
http://www.majalah-gempur.com/2012/10/dana-dak-dinpendik-14-milyar-barito.html
Dana DAK Dispendik senilai 1.4 Milyar Di Barito Kuala Kalimantan Selatan, Rawan Dikorupsi

Kalimantan, MAJALAH-GEMPUR. Com. Pengadaan TIK (komputer, hardware software)
sebesar Rp. 1,4 Milyar yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dinas Pendidikan sebagaimana dalam LPSE Barito Kuala, rawan Dikorupsi.


Untuk itu panitia pengadaan, PPK (pejabat pembuat komitmen) dan para
pejabat di kabupaten Barito Kuala untuk waspada, agar para pejabat
Barito Kuala tidak terjerat hukuman korupsi. Demikian himbauan yang
disampaikan Koordinator LSM Bumi Seribu Sungai: Rony NP dalam suratmua
yang disampaikan Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan dan instansi
terkait.

Menurut Rony, Kewaspadaan diperlukan, agar dalam
penerimaan barang tidak tertipu, sehingga tidak terkena tindak pidana
korupsi. Untuk itu barang yang dikirim kesekolah-sekolah, jangan
terburu-terburu bahwa barang sudah diterima dinyatakan lengkap, sudah
sesuai spesifikasi yang diatur dalam permendiknas tentang DAK
Pendidikan maupun spesifikasi dalam dokumen pengadaan serta bisa
berfungsi.

Untuk itu sebelum barang dinyatakan lengkap, sudah
sesuai spesifikasi yang ditentukan dan bisa berfungsi, maka perlu
diperiksa dengan teliti. karena ada indikasi bahwa jumlah dan
spesifikasi barang tidak sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang
ditentukan.

Jika tidak diteliti dengan seksama tentunya, jika
sudah terlanjur dibayar memakai uang negara, sedangkan barang yang
dikirim ternyata tidak sesuai dalam jumlah dan kualitasnya, bisa ada
tuduhan bahwa para pejabat di Barito Kuala melakukan korupsi berjamaah.
Dan jika penyedia barang setelah dibayar tentunya akan sulit dimintai
pertanggung-jawaban.

Hal yang perlu diperiksa Menurut Rony NP
sesuai surat yang diterima MAJALAH-GEMPUR. Com adalah: Apakah hardware
(komputer, laptop, printer dll) memang benar-benar sudah sesuai dengan
jumlah dan spesifikasi yang ditentukan.

Sebagai ilustrasi,
saat ini diberitakan berbagai media bahwa beredar printer HP type 1000s
yang antara isi dan kemasan tidak sama spesifikasinya. Apakah software
baik itu software dari microsof memang benar-bemar asli dan sesuai
ketentuan.

Demikian juga software pembelajaran perlu diperiksa
dan di-uji coba, apakah sudah sesuai jumlah dan spesifikasinya. Dan
apakah memang bisa berfungsi. Karena saat ini ada indikasi beredar
software pembelajaran yang ternyata banyak isinya yang tidak sesuai
spesifikasi yang ditentukan

Pengadaan alat peraga siswa
sebesar Rp. 2,37 Milyar yang dibiayai oleh DAK Pendidikan sebagaimana
dalam LPSE Barito Kuala juga patut dicurigai. Dimana penyedia barang
adalah CV Andalanku, yang beralamat di Jl. Jemur sari No.203 Blok B No.
15, Surabaya, Jawa Timur.

Karena ada indikasi barang yang
dikirim tidak sesuai dalam jumlah dan spesifikasi yang ditentukan.
Apalagi terlihat dalam proses pengadaan, dimana peserta lain dinyatakan
tidak layak dijadikan sebagai penyedia barang, dengan alasan tidak
mempunyai syarat- syarat tertentu. Padahal CV andalanku juga tidak
mempunyai syarat- syarat tertentu tersebut.

Dan kualitasnya
perlu diperiksa dan perlu diuji coba, apakah berfungsi atau tidak.
Sebagai Ilustrasi, dalam peraga pendidikan untuk siswa, misalnya untuk
cermin banyak yang bukan diberi cermin, tapi hanya potongan triplek
yang ditempeli kertas mengkilat seolah seperti cermin. Dan dalam alat
peraga yang berbentuk cerminparabola untuk fungsi memanaskan air,
ternyata hanya bentuknya saja parabola pemanas air, tapi tidak
berfungsi, karena memang dibuat dari bahan dan secara asal-asalan

Kewaspadaan ini menurunya perlu diterapkan, karena sebenarnya perusahaan CV Andalanku dan CV Cahaya Anugerah, meski berbeda alamat adalah milik orang-orang yang sama. Mereka adalah anak buah dari mafia pendidikan Liauw Inggarwati.

Untuk dicek kebenaran informasi ini, silahkan para pejabat Barito Kuala menghubungi pemilik-pemilik dua perusahaan itu: Kus Bachrul ; HP: 08165409271 ; 087839913133. Dwi Enggo Tjahjono ; HP: 08121677974 ; 087839913140. Nur Hidayati (istri Kus Bachrul) ; HP: 081231610974

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
HEAD HUNTER & OUTSOURCING SPECIALIST
DENGAN FEE PALING COMPETITIF
UNTUK INFORMASI HUBUNGI (021)789 2012 /98225937

JASA OUTPLACEMENT HUBUNGI Amy at (021) 7892012

Human Capital Indonesia:
fseskadevi@hmc.co.id /info@hmc.co.id

High Management Consultant

Phone (62 21) 7892012, 9822-5937,
Fax (62 21) 789 2124


pemasangan iklan/posting dari para member diluar tanggung jawab dari Owner mailing list ini.  Berhati-hatilah dengan iklan lowongan pekerjaan.
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar