Minggu, 09 Juni 2013

[Human Capital] Tanggapan Atas TPA (Test Potensi Akademik) Untuk Anak SD & SMP di Surabaya

 

Kepada

Yth.Ibu Walikota Surabaya

Jl. Taman Surya

Surabaya

 

Dengan hormat,

Menyimak berita dibeberapa media cetak, Bhirawa, JawaPos,
Surya pada tanggal 28 Mei 2013, tentang Penerimaan Siswa Baru Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2013, ada beberapa hal yang sangat dibanggakan
oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Penanggungjawab Tes Potensi Akademik
(TPA) dari Fakultas Psikologi Unair.

Kami  melihat hal yang
lain pada rencana pelaksanaan Tes Potensi Akademik tahun 2013 ini.

1.      
Dikatakan, bahwa dengan TPA
ini, maka akan dapat diketahui kemampuan anak dalam menerima pelajaran, daya nalar
anak, minat dan bakat anak dan lain sebagainya. Kami  sebagai masyarakat biasa, berpikir secara sederhana
saja. Pada Sekolah Menengah Pertama, system belajar dan kurikulumnya adalah sama
semua. Mata pelajaran pada kelas VII antara siswa yang satu dengan siswa yang  lain adalah sama. Sehingga untuk apa dilakukan
penelusuran minat dan bakat anak melalui TPA, toh semua siswa akan menerima materi
yang sama. Begitu juga pada kelas VIII dan IX. Hal yang sama berlaku juga pada Sekolah
Menengah Atas, hanya berbeda dengan adanya penjurusan  IPA, IPS ataupun Bahasa. Penjurusan itupun berdasarkan
prestasi siswa pada mata pelajaran pokok pada masing-masing jurusan. Untuk jurusan
IPA, mahasiswa harus mempunyai nilai yang lebih pada mata pelajaran matematika,
fisika, kimia dan biologi. Pemilihan jurusan bukan dilakukan berdasarkan hasil
TPA.

 

2.      
Materi pada  TPA  akan
sangat berbeda dengan materi pelajaran  yang
telah diterima oleh siswa. Pada kelas VI SD dan pada kelas IX SMP, siswa menerima
materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Pendidikan Nasional. Pada saat mengikuti TPA, maka akan terjadi kebingungan pada
siswa, karena tidak pernah mendapatkan materi seperti  yang  telah diungkapkan di surat kabar.

 

3.      
Hasil penilaian pada saat siswa mengikuti  UN (Ujian Nasional)  telah mempunyais tandarisasi yang  jelas dan dapat diketahui oleh semua pihak,
karena soal-soal  yang diberikan juga mempunyai
tolok ukur  yang  jelas.  Pada
TPA, soal-soal  yang diberikan hanya diketahui
oleh pihak Psikologi Unair dan metode penilaiannya pun hanya diketahui oleh pihak
Psikologi Unair.

 

4.      
Bobot untuk  TPA  adalah
 60% sedangkan bobot untuk  UN adalah  40%. Bagaimana hal ini bias terjadi?  Siswa dan guru yang  selama ini selalu bekerja keras agar
mendapatkan nilai UN  yang tinggi,
setelah itu dikalahkan oleh nilai TPA yang  tidak jelas metode penilaiannya.

 

Dari  uraian secara singkat
dan sederhana  di atas yang dilakukan oleh
masyarakat awam, tampak bahwa pelaksanaan TPA untuk seleksi masuk  SMP  dan
 SMA tidak berdasar sama sekali, belum lagi
apabila dikaitkan dengan Undang-undang Sistim Pendidikan Nasional.

Yang  harus diwaspadai dengan adanya rencana pemakaian
TPA diatas adalah:

1.       Terdapat kemudahan terjadinya jual beli bangku
pada sekolah-sekolah kawasan tersebut. Terjadi kemungkinan semakin marak adanya
pungutan-pungutan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum Dinas Pendidikan ataupun
sekolah.

2.       Kemudahan bagi pihak Dinas Pendidikan untuk
menerima titipan-titipan tanpa pungutan, yang  biasanya dilakukan oleh para pejabat pemerintah.

3.       Mohon diperhatikan juga adanya ikatan
alumni antara Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya  dengan Fakultas Psikologi Unair.
Hal ini akan memudahkan terjadinya kecurangan-kecurangan guna memuluskan keinginan pihak-pihak yang berkepentingan.

 

Demikianlah  surat  tanggapan  kami.

Surabaya, 29 Mei 2013JARAK - Jaringan Anti Korupsi

 

Drs. M EkoHP: 085851391999

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
HEAD HUNTER & OUTSOURCING SPECIALIST
DENGAN FEE PALING COMPETITIF
UNTUK INFORMASI HUBUNGI (021)789 2012 /98225937

JASA OUTPLACEMENT HUBUNGI Amy at (021) 7892012

Human Capital Indonesia:
fseskadevi@hmc.co.id /info@hmc.co.id

High Management Consultant

Phone (62 21) 7892012, 9822-5937,
Fax (62 21) 789 2124


pemasangan iklan/posting dari para member diluar tanggung jawab dari Owner mailing list ini.  Berhati-hatilah dengan iklan lowongan pekerjaan.
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar